9

Kelulusan CPNS dari PGSDI Dianulir


Bulukumba, RCA News- Kelulusan CPNS dari PGSDI dianulir dan NIP tidak diterbitkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).  Itulah nasib yang terpaksa harus dialami puluhan alumni Pendidikan Guru Sekolah Dasar Islam (PGSDI) yang sebelumnya dinyatakan lulus CPNS.

"Kelulusan CPNS dari PGSDI dianulir dan NIP tidak diterbitkan," kata Asisten III Pemkab Bulukumba, Andi Bau Amal. Namun dia mempersilakan CPNS PGSDI yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum. Yang pasti, kata Amal, dia yakin tuntutan itu tidak akan mungkin dilakukan karena sebelumnya telah ada kesepakatan-kesepatan bersama sebelum pendaftaran.
Pemkab Bulukumba tidak bertanggungjawab bila BKN menolak menerbitkan NIP-nya. Kesepakatan itu dilakukan antara CPNS PGSDI bersama perwakilan Pemkab Bulukumba, Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Bulukumba, Departemen Agama (Depag) Bulukumba, Dinas Pendidikan Bulukumba, serta DPRD Bulukumba. Walau telah ada kepastian, namun Amal mengaku, pihaknya tetap akan melakukan lobi, seperti tahun-tahun sebelumnya hingga BKN tetap menerbitkan NIP kepada alumni PGSDI. (ma4)

4

Dana Pendidikan Gratis Rp.12 Miliar Belum Cair



Bulukumba, RCA News- Dari sejumlah laporan warga dan aktivis, dana pendidikan gratis di Bulukumba belum cair sekitar Rp 12 miliar. Komisi D DPRD Bulukumba juga mendapat berbagai laporan warga bahwa dana pendidikan gratis sejak September 2009 hingga Januari 2010 belum cair. Dalam waktu dekat Komisi D DPRD berencana akan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki pencairan dana pendidikan gratis tahun 2009 lalu.

Di Bulukumba terdapat lebih dari 500 sekolah dasar dan 47 buah SMP yang tersebar di 10 kecamatan. Mereka inilah yang berhak mendapatkan dana pendidikan gratis. Tahun 2009 lalu, anggaran pendidikan gratis di Bulukumba sebesar Rp 20 miliar yang berasal dari bantuan APBD Bulukumba dan APBD Sulsel.

Ketua Komisi D, Kahar Muslim, mengatakan, laporan warga itu masih perlu pembuktian. Karenanya, mereka akan membentuk pansus. Tapi, jika laporan itu benar, Kahar mengemukakan, tidak ada alasan bagi instansi terkait untuk menunda pencairannya. Sebab, guru dan siswa membutuhkannya. (im2)

8

Kapal Besar Sulit Berlabuh di Pelabuhan Leppe


Bulukumba, RCA News- Kapal-kapal dan perahu ukuran besar pengangkut barang dan bahan bakar minyak (BBM) kini mengalami kesulitan berlabuh di Pelabuhan Leppe Bulukumba, diakibatkan tingginya ombak pada musim hujan dan dangkal di musim kemarau.

Kapal-kapal ukuran besar ini merupakan pengangkut barang ke sejumlah pulau, seperti ke Bali, Surabaya, Jatim, Selayar, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggra Barat (NTB).
Kapal ini biasanya mengangkut BBM, hasil bumi seperti beras, kakao, cengkeh, lada, dan barang lainnya yang dipasok dari Bulukumba maupun sebaliknya.


Menutut Rustam, Kepala Syahbandar Bulukumba, tidak memungkinkannya Pelabuhan Leppe dijadikan sebagai tempat bongkar muat perahu membuat Bulukumba kehilangan pendapatan yang besar.
"Pemda kehilangan PAD (pendapatan asli daerah), karena kapal lebih memilih pelabuhan di luar Bulukumba untuk bongkar muat barang," katanya. Padahal, barang yang diangkut ke Selayar, NTT, NTB, Bali, dan Surabaya itu berasal dari Bulukumba sehingga otomatis dikenakan retribusi.Ia mengatakan, kendala yang dihadapinya adalah tidak tersedianya tanggul pemecah ombak, sehingga kapal tidak bisa sandar di tempat itu.

Rustam mengharapkan pemerintah pusat menganggarkan pembuatan tanggul pemecah ombak, sehingga tidak tiap tahun jembatan  diperpanjang yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah. (im2)


Dinas Pendidikan Bagikan Buku Elektronik


Sinjai, RCA News- Dinas Pendidikan Sinjai pada Januari 2010 ini akan mendistribusikan buku bacaan elektronik secara gratis. Buku tersebut dibagikan kepada  siswa kelas tiga SMA di seluruh Sinjai. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, M Idrus. Pengadaan buku elektronik ini berdasarkan instruksi bupati yang meminta buku elektronik yang dibeli secara gratis oleh Dinas Pendidikan untuk didownload dan dicetak lalu dibagikan secara gratis kepada siswa.

Anggaran pengadaan 16.786 buku elektronik ini sekitar Rp 200 juta dan dibagikan ke setiap siswa di tingkat sekolah SMA. Setiap sekolah mengajukan permintaan judul buku yang akan dicetak. Setiap sekolah kebagian dua judul buku elektronik yang telah dicetak.

Menurut M Idrus, yang diprioritaskan untuk mendapatkan buku elektronik adalah siswa SMA, karena selama ini SD dan SMP sudah mendapat anggaran rutin pengadaan buku bacaan melalui dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), sedangkan tingkat SMA tidak mendapat alokasi pengadaan buku bacaan. (ik1)

6

Santri Darul Istiqamah Produksi Minuman Dingin



Bulukumba, RCA News- Ratusan anak-anak santri di Pesantren Darul Istiqamah Cabang Bulukumba kini punya aktivitas baru selain belajar, yakni membuat minuman dingin dan sirup. Para santri ini  berkreasi untuk mengelola industri minuman dingin bermerk Poncy dan sirup dengan merk Dihati. Hasilnya digunakan untuk membiayai sekolah.

Rata-rata dalam sehari anak-anak santri mampu memproduksi 50 dos seukuran kardus mi instan. Saat ini pemasarannya  meliputi sekitar Pesantren Darul Istiqamah di Maros, Sinjai, dan Bulukumba. Keuntungan per dos sekitar Rp 6.000. Keuntungannya digunakan untuk membiayai santri.   Bahan untuk membuat minuman dingin Poncy dan sirup Dihati ini dibeli dari pasar, lalu diolah di pesantren. Rasa minuman dingin yang mereka hasilkan bervariasi, seperti rasa jeruk, strowberi, dan  anggur. Salah satu kelebihan produksi mereka yakni tidak menggunakan bahan kimia pengawet. 

Usaha minuman itu digagas oleh pengelola pesantren Darul Istiqamah  untuk membantu biaya operasional para santri. "Sebagai modal awal kami mendapatkan bantuan dari Pemkab Bulukumba sebesar Rp 40 juta pada bulan Mei tahun 2009," kata Awal, tenaga pembimbing di pesantren itu. Dengan modal bantuan pemkab itu, pengelola pesantren membeli beberapa peralatan yang  diperlukan, seperti alat penyaring dan mengurus izin usaha. (im2)


3

Aktivis Desak RAPBD 2010 Segera Dibahas


Bulukumba, RCA News- Hari ini sejumlah aktivis di Kabupaten Bulukumba, Laskar Ampera, Kopel dan sejumlah warga Bulukumba melakukan aksi pressure dalam bentuk penyampaian aspirasi di gedung DPRD  Bulukumba untuk mendesak eksekutif dan anggota dewan membahas APBD Pokok Bulukumba 2010. Para demonstran kembali mendesak eksekutif dan legislatif setempat segera membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Penggunaan Anggaran Sementara (PPAS) Rancangan APBD Bulukumba 2010.

Ahmad Algazali dari Laskar Ampera, Musafir (Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba, dan Ilyas (Gerakan Masyarakat Anti Korupsi). Mereka mengemukakan, saatnya kedua institusi negara  yang ada di Bulukumba itu untuk membahas KUA PPAS RAPBD 2010. 

"Kelambanan pembahasan KUA-PPAS tahun 2010 ini karena kesalahan kedua belah pihak yakni  eksekutif dan anggota dewan," kata Musafir. Menurutnya, karena lambannya KUA-PPAS dibahas, dipastikan merugikan warga Bulukumba. Sebab, kebutuhan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Bulukumba khususnya sektor rill tidak berjalan.

Begitupula kebutuhan di dinas pendidikan dan dinas pekerjaan umum (PU). Bagi pengusaha jasa konstruksi, jika tidak ada uang yang dicairkan oleh pemda karena lambannya pengesahan APBD Pokok 2010, maka mereka belum bisa belanja dan mengerjakan proyek, khususnya belanja untuk bahan material. Dikatakan, yang berkepentingan pada  pembahasan ini bukan hanya SKPD. Tapi, juga secara umum mempengaruhi jalannya perekonomian Bulukumba. (ik1)